Kawat Perak
Bagi yang gemar manik2 atau wire working alias nguwer2 kawat (istilah Mbak Yoana..) tentu sudah tidak asing lagi dengan kawat perak. Dulu waktu pertama kali mendapat pesanan dari yang suka nguwer2 kawat aku masih bingung dengan nomor-nomor kawat yang dipesan. Mereka bilang “mas aku pesen no 18, 20 dan 22!”. Padahal kalau di Kotagede gak ada kawat dengan nomor 18, 20 dan 22. Terlalu kecil untuk diproses.
Usut punya usut ternyata standar ukuran yang digunakan berbeda. Dalam buku manik2 ataupun wire working standar pengukurannya disebut “GAUGE” sedangkan di Kotagede standar pengukuran yang digunakan berdasarkan satuan “MILIMETER”. Nomor yang ada menunjukkan diameter kawat dalam satuan milimeter. Sebagai contoh kawat nomor 80 artinya diameter kawat adalah 0,8 mm. Nomor 100 adalah kawat dengan diameter 1 mm dan seterusnya.
Perbedaannya 2 satuan pengukuran ini ternyata sangat signifikan. Untuk lebih jelasnya terlampir tabel konversi dari ukuran gauge ke milimeter.
Nomor yang sering dipesan adalah 20 dan 22 (satuan gauge) tetapi kalau aku sendiri yang sering aku buat (sering dipesan ma aku) adalah nomor 60, 80 dan 100. Nomor 60 (kecil) biasanya untuk hook anting, 80 untuk jump ring dan 100 untuk wire working.